..::Majalah Potret Indonesia ::..

Bakal Natalan di Pengungsian

Legaspi, Kamis - Aktivitas gunung berapi Mayon di Albay, Filipina, terus meningkat, ditandai mengalirnya lahar menuju kaki gunung, Rabu (16/12). Sedikitnya 30.761 warga dievakuasi dan mereka akan merayakan Natal dalam keprihatinan di pengungsian.
Pemerintah telah menyelamatkan 30.761 warga dari lereng dan kaki gunung menyusul terjadinya letusan pertama pada hari Selasa (15/12). Regu penolong sedang mengevakuasi sekitar 20.000 orang lagi. Hingga akhir pekan setidaknya akan ada 50.761 orang yang dievakuasi ke pusat-pusat pengungsian.
Kepala Pemantau Gunung Berapi Renato Solidum mengatakan, dalam ”skenario terburuk” yakni jika terjadi letusan dahsyat, pemerintah akan mengungsikan lagi 15.000 keluarga atau sekitar 75.000 orang. Truk-truk militer dan bahkan truk besar yang biasanya digunakan untuk berbagai proyek pembangunan dipakai mengangkut pengungsi.

CENTURY: Banyak Fakta Baru Terungkap


Jakarta, Kasus Bank Century semakin terang benderang. Dalam rapat konsultasi Panitia Angket Dewan Perwakilan Rakyat dengan Badan Pemeriksa Keuangan, Rabu (16/12), banyak fakta baru terungkap.

Rapat dipimpin Ketua Pansus Idrus Marham dari Partai Golkar. Pimpinan BPK yang hadir lengkap, dipimpin Hadi Purnomo. Rapat berlangsung terbuka mulai pukul 10.20 sampai pukul 21.45. Rapat sempat diskors dua kali.

Fakta pertama yang dibeberkan BPK dalam rapat itu bahwa kelembagaan Komite Koordinasi (KK) belum pernah dibentuk berdasarkan undang-undang. Padahal, begitu Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memutuskan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik pada 21 November 2008, pukul 04.25-05.30, ditindaklanjuti dengan rapat KK dan KK menyerahkan penanganan Bank Century kepada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

PATUNG-PATUNG DI JAKARTA: Mengenal dan Melestarikan Nilai-nilai Sejarah Bangsa

Oleh : Redaksi Explore Indonesia   

Patung itu namanya Tugu Tani. Kalau yang satu itu Patung Pancoran. Demikian kira-kira kalimat seorang ibu kala anaknya menanyakan tentang kedua patung yang dilihatnya baik langsung maupun via TV. Hampir semua orang sudah cukup maklum dengan keberadaan patung-patung di atas, juga beberapa patung yang banyak bertebaran di seputaran kota Jakarta. Sebagai ibukota negara, wajar saja jika terlihat banyak patung menghiasi berbagai sudut kota dan tempat-tempat umum di kota ini. Namun, jadi satu tanda tanya, adakah kita benar-benar mengenal patung-patung itu terutama mengetahui latar belakang dibuatnya patung tersebut?

Mungkin tidak semua orang tahu, apa sih nama sebenarnya dari beberapa patung/tugu yang tepat berada di Kota Metropolitan, Jakarta..? Hal unik inilah yang akan diulas secara singkat mengenai beberapa patung di Jakarta, kota dengan semboyan Jaya Raya ini. Berikut adalah goresan tinta untuk kita mengenal lebih dekat lagi serta memahami apa dan mengapa patung itu dibuat.

Remaja Lelang Keperawanan Rp12 Juta



HONG KONG - Entah apa yang ada di pikiran seorang remaja wanita asal Hong Kong ini. Dia berani melelang keperawanannya melalui sebuah situs jejaring sosial lokal.

Upaya melelang gadis yang tidak disebutkan identitasnya itu menarik perhatian banyak pihak. Terbukti tawaran tertinggi mencapai angka USD7.800 atau sekira Rp73,6 juta. Sementara si gadis yang mengaku sangat butuh uang, menetapkan batas minimun tawaran lelang sebesar USD1.300 atau sekira Rp12,2 juta.

Pendidikan Pro Rakyat

Oleh Prof. Suyanto, Dirjen Mandikdasmen,
 

Program penyediaan bantuan beasiswa bagi siswa SD yang kurang mampu merupakan bagian dari realisasi kebijakan pendidikan pro rakyat atau yang dikenal dengan istilah affirmative action.
Demikian diungkapkan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Departemen Pendidkan Nasional (Depdiknas) Suyanto. Menurut dia, kebijakan affirmative action merupakan komitmen nyata dari pemerintah dalam keberpihakannya terhadap masyarakat yang kurang mampu. “Hal ini sejalan dengan semangat yang terkandung dalam Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas,” katanya kepada Rakyat Merdeka, pekan kemaren.

Memilih Kejujuran atau Kebenaran?

Bertindak "jujur" belum tentu benar
Bertindak "benar" belum tentu jujur

Kedua kalimat diatas memang sering terjadi dan hal ini memang mengikuti hukum-hukum tertentu yang satu dengan lainnya berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari, kehidupan bisnis, etika kedokteran, cara memberi pelajaran pada anak, dan lain-lain semuanya mempunyai dasar hukum tertentu dan bukan berdasarkan kejujuran tetapi berdasarkan kebenaran.

Jujur menurut saya adalah sifat yang memang harus kita miliki dan boleh dikatakan mutlak harus kita punyai. Sifat jujur boleh dikatakan setara dengan sifat-sifat lainnya seperti sifat berani, belas kasih, dan lain-lainnya.

 
Potret Indonesia, Alamat Redaksi : Jl.Kebon Manggis 1 No.5 Matraman - Jakarta Timur